PERATURAN PERTANDINGAN PENCAK SILAT | By blog Persinas ASAD Bali | Pencak Silat Persinas ASAD blogger
Baiklah sahabat blog Persinas ASAD Bali, sering kita mendengar dan tentunya kita melihat kejuaraan Silat, baik yang ada di tingkat bawah (ranting), tingkat cabang, tingkat propinsi sampai tingkat pusat, bahkan kejuaran Silat Dunia,
dan tentunya sahabat blog Persinas ASAD Bali banyak juga yang sudah mengetahui Peraturan dan Penilaian dalam Pertandingan dan Kejuaraan Silat tersebut, sehingga kita akan juga bisa menilai bagaimana ketentuan dan Penilaian dari Pertandingan Silat tersebut,
Yang pada akhirnya sahabat blog Persinas ASAD Bali juga akan bisa memprediksi dan tentunya bisa melihat secara langsung perkiraan pemenang para pesilat yang sedang melakukan pertandingan tersebut,
dan begitupula kali ini blog Persinas ASAD Bali akan memposting Peraturan Pertandingan Pencak Silat, dan apabila dalam postingan di blog Persinas ASAD Bali kali ini ada salah ataupun kekeliruan dalam memposting Peraturan Pertandingan Pencak Silat mohon di revisi dan tentunya di benarkan sesuai peraturan yang berlaku.
PENGERTIAN PENCAK SILAT SECARA UMUM
Sebelum Peraturan Pertandingan Pencak Silat di posting kita akan mengutip sedikit dari Tujuan Olahraga Pencak Silat secara umum,
Adapun sahabat blog Persinas ASAD Bali mengetahui bahwa tujuan olah raga Pencak Silat secara Umum adalah berguna untuk peningkatan kesehatan badan sekaligus pembinaan watak, mental dan spiritual. Di pihak lain, tujuan dari olahraga Pencak Silat adalah meraih prestasi dan menjadi juara.
Untuk menjadi juara ini tidak mudah karena seseorang atau suatu tim harus mempunyai kelebihan dibandingkan dengan orang lain atau tim lain. Kelebihan ini diwujudkan dalam hal-hal yang terukur. Bisa juga seseorang atau tim harus mengalahkan lawan-lawannya dalam suatu rangkaian pertandingan.
Seringkali keinginan seseorang atau tim untuk menjadi juara dicapai dengan cara yang tidak sportif, tidak menjunjung nilai-nilai luhur yang terkandung dalam olahraga Pencak Silat. Agar tidak lagi terjadi keributan dan kekacauan dalam pertandingan olahraga Pencak Silat, maka dibuatlah Peraturan Pertandingan Pencak Silat.
Peraturan Pertandingan Pencak Silat Terbaru ini dibuat terkait dengan
Pedoman Pelaksanaan Tugas Wasit dan Juri, Penjelasan Peraturan Pertandingan, Pedoman Penyelenggaraan Pertandingan, Ketentuan Wasit Juri atau pedoman lainnya yang ditetapkan oleh IPSI yang berhubungan dengan Pertandingan Pencak Silat, dengan tujuan agar para pelaku pertandingan, dapat melaksanakan tugas dan kewajibanannya sebagaimana mestinya.
Peraturan Pertandingan Pencak Silat ini untuk melindungi pemain karena adanya
agresivitas pemain.
Agresivitas pemain adalah : sebuah usaha kekerasan fisik dengan tujuan untuk mengurangi kemampuan dan kondisi fisik lawan seperti serangan kearah kepala dan kemaluan.
Untuk mencegah agresivitas yang berlebihan, setiap Atlet Pencak Silat harus mengingat bahwa tujuan bertanding bukanlah harus kalah atau menang saja, tetapi bagaimana menjadi juara dengan cara yang jujur, sportif, adil dan tidak curang.
Peraturan Pertandingan Pencak Silat juga sebagai pedoman bagi Wasit dan Juri agar berlaku adil, tidak memberikan kemenangan kepada tim-pesilat yang seharusnya kalah, tidak juga memberikan kekalahan kepada tim-pesilat yang seharusnya menang. Kejujuran harus ditegakkan dalam Pertandingan Pencak Silat.
dan tentunya kita ketahui bersama bahwa sebagai Wasit Juri bisa melaksanakan kewajibannya untuk menjadi Wasit dan Juri yang Adil sesuai dengan peraturan yang berlaku di dalam pertandingan silat, tentunya akan di mintai pertanggung jawaban yang sangat besar di sisi
Alloh SWT nantinya.
Dalam postingan artikel di blog Persinas ASAD Bali kali ini adalah Peraturan Pertandingan Pencak Silat Ikatan Pencak Silat Indonesia hasil Munas IPSI Tahun 2012 yang ditetapkan dalam Rapat kerja Teknik PB. IPSI Tanggal 20 Oktober 2012 di Jakarta.
PERATURAN PERTANDINGAN IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA TAHUN 2012
PENDAHULUAN
Pertandingan Pencak Silat Indonesia dilakukan berdasarkan rasa persaudaraan dan jiwa kesatria dengan menggunakan unsur-unsur beladiri, seni dan olahraga Pencak Silat dan menjunjung tinggi PRASETYA PESILAT INDONESIA.
Pertandingan dimainkan sesuai dengan ketentuan kategori yang diatur dalam peraturan pertandingan dan dipimpin oleh pelaksana teknis pertandingan yang sah.
Kategori pertandingan Pencak Silat terdiri dari :
I. Kategori TANDING
II. Kategori TUNGGAL
III. Kategori GANDA
IV. Kategori REGU
Untuk dapat melaksanakan pertandingan silat sesuai dengan maksud dan tujuannya, ditetapkanlah Peraturan Pertandingan sebagai berikut :
BAB I
PERATURAN PERTANDINGAN
Pasal 1
Pengertian Setiap Kategori
Kategori TANDING adalah :
Kategori yang menampilkan 2 ( dua ) orang Pesilat dari sudut yang berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur pembelaan dan serangan yaitu: menangkis / mengelak / mengena / menyerang pada sasaran dan menjatuhkan lawan; menggunakan teknik dan taktik bertanding, ketahanan stamina dan semangat juang, menggunakan kaidah dengan memanfaatkan kekayaan teknik dan jurus.
Kategori TUNGGAL adalah :
Kategori yang menampilkan
seorang Pesilat memperagakan kemahirannya dalam Jurus Tunggal Baku secara benar, tepat dan mantap, penuh penjiwaan, dengan tangan kosong dan bersenjata serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kategoritunggal.
Kategori GANDA adalah :
Kategori yang
menampilkan 2 (dua) orang Pesilat dari tim yang sama, memperagakan kemahiran dan kekayaan teknik jurus serang bela yang dimiliki. Gerakan serang bela ditampilkan secara terencana, efektif, estetis, mantap dan logis dalam sejumlah rangkaian seri yang teratur, baik bertenaga dan cepat maupun dalam gerakan lambat penuh penjiwaan yang dimulai dari tangan kosong dan dilanjutkan dengan bersenjata serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kategori ganda.
Kategori REGU adalah :
Kategori yang
menampilkan 3 ( tiga ) orang Pesilat dari tim yang sama memperagakan kemahirannya dalam Jurus Regu Baku secara benar, tepat, mantap, penuh penjiwaan dan kompak dengan tangan kosong serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk kategori regu.
Pasal 2
Penggolongan Pertandingan dan Ketentuan Tentang Umur serta Berat Badan
1. Penggolongan pertandingan Pencak Silat menurut umur dan jenis kelamin untuk semua kategori terdiri
atas:
1.1. Pertandingan Golongan USIA DINI/ ANAK-ANAK untuk Putra dan Putri, berumur 10 tahun s/d
12 tahun.
1.2. Pertandingan Golongan PRA REMAJA untuk Putra dan Putri, berumur di atas 12 tahun s/d 14 tahun.
1.3. Pertandingan Golongan REMAJA untuk Putra dan Putri, berumur di atas 14 tahun s/d 17 tahun.
1.4. Pertandingan Golongan DEWASA untuk Putra dan Putri, berumur di atas 17 tahun s/d 35 tahun.
1.5. Pertandingan Golongan MASTER/PENDEKAR untuk Putra dan Putri, berumur di atas 35 tahun
(Single Event).
2. Kebenaran tentang umur pesilat yang mengikuti pertandingan dibuktikan dengan Akte Kelahiran / Ijazah /
Paspor yang asli atau dengan fotocopy yang sudah dilegalisir.
3. Umur pesilat harus sesuai dengan penggolongan umur peserta ( Usia Dini, Pra Remaja, Remaja, Dewasa
dan Pendekar ) dengan berpedoman kepada umur yang bersangkutan pada bulan pertandingan dimulai,
kecuali ada ketentuan lain sepanjang tidak melanggar penggolongan umur peserta.
4. Pembagian kelas menurut berat badan hanya berlaku untuk kategori TANDING yang dilakukan dengan
penimbangan badan.
Penimbangan
4.1. Tidak ada toleransi berat badan.
4.2. Penimbangan dilakukan ± 15 ( lima belas ) menit sebelum pesilat yang bersangkutan mengikuti
pertandingan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
4.3. Untuk penimbangan, pesilat harus berpakaian Pencak Silat yang digunakan untuk bertanding, kering,
tanpa sabuk, tanpa pelindung kemaluan dan pelindung sendi.
4.4. Pesilat yang tidak dapat memenuhi ketentuan berat badan dalam penimbangan menurut kelas yang
diikutinya, dikenakan sanksi diskualifikasi.
4.5. Penimbangan hanya dilakukan satu kali dan harus disaksikan oleh kedua official.
4.6. Petugas penimbangan dan kedua official tim harus menanda tangani formulir berat badan
penimbangan yang telah disediakan oleh Panitia Pelaksana.4.7. Petugas penimbangan ditunjuk dan ditugaskan oleh Panitia.
5. Pemeriksaan Keterangan Kesehatan
5.1. Setiap peserta harus membawa surat keterangan sehat yang sah yaitu surat keterangan sehat yang
dikeluarkan oleh dokter dari instansi Rumah Sakit/ puskesmas yang berwenang (maksimal 1 bulan
sebelum pelaksanaan pertandingan).
5.2. Apabila sebelum pertandingan dimulai pesilat tidak dapat menunjukkan surat keterangan kesehatan
akan dikenakan diskualifikasi.
(Panitia dapat merekomendasikan dokter/ rumah sakit tertentu untuk dilakukan check kesehatan di Kota tersebut dengan biaya di tanggung tim yang bersangkutan).
Pasal 3
Kategori dan Kelas Pertandingan Usia Dini
Kategori dan kelas pertandingan untuk Usia Dini :
1. TANDING terdiri atas :
1.1. Tanding Putra.
1.1.1. Kelas A 26 kg s/d 28 kg.
1.1.2. Kelas B diatas 28 kg s/d 30 kg.
1.1.3. Kelas C diatas 30 kg s/d 32 kg.
1.1.4. Kelas D diatas 32 kg s/d 34 kg.
1.1.5 Kelas E diatas 34 kg s/d 36 kg.
1.1.6. Kelas F diatas 36 kg s/d 38 kg.
1.1.7. Kelas G diatas 38 kg s/d 40 kg.
1.1.8. Kelas H diatas 40 kg s/d 42 kg.
1.1.9. Kelas I diatas 42 kg s/d 44 kg.
1.1.10.Kelas J diatas 44 kg s/d 46 kg.
1.1.11.Kelas K diatas 46 kg s/d 48 kg.
1.1.12.Kelas L diatas 48 kg s/d 50 kg.
1.1.13.Kelas Bebas diatas 50 kg s/d 56 kg.
1.2. Tanding Putri.
1.2.1. Kelas A 26 kg s/d 28 kg.
1.2.2. Kelas B diatas 28 kg s/d 30 kg.
1.2.3. Kelas C diatas 30 kg s/d 32 kg.
1.2.4. Kelas D diatas 32 kg s/d 34 kg.
1.2.5. Kelas E diatas 34 kg s/d 36 kg.
1.2.6. Kelas F diatas 36 kg s/d 38 kg.
1.2.7. Kelas G diatas 38 kg s/d 40 kg.
1.2.8. Kelas H diatas 40 kg s/d 42 kg.
1.2.9. Kelas I diatas 42 kg s/d 44 kg.
1.2.10.Kelas J diatas 44 kg s/d 46 kg.
1.2.11.Kelas Bebas diatas 46 kg s/d 52 kg.
Demikian seterusnya dengan selisih 2 (Dua) kg sebanyak-banyaknya 12 kelas untuk PUTRA dan 10 kelas untuk PUTRI ditambah kelas bebas.
2. TUNGGAL terdiri atas :
2.1. Tunggal Putra.
2.2. Tunggal Putri.
3. GANDA terdiri atas :
3.1. Ganda Putra.
3.2. Ganda Putri.
4. REGU terdiri atas :
4.1. Regu Putra.
4.2. Regu Putri.
Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jenis kelamin.
Pasal 4
Kategori dan Kelas Pertandingan Pra Remaja
Kategori dan kelas pertandingan untuk Pra Remaja :
1. TANDING terdiri atas :
1.1. Tanding Putra.
1.1.1. Kelas A 34 kg s/d 37 kg.
1.1.2. Kelas B diatas 37 kg s/d 40 kg.
1.1.3. Kelas C diatas 40 kg s/d 43 kg.
1.1.4. Kelas D diatas 43 kg s/d 46 kg.
1.1.5. Kelas E diatas 46 kg s/d 49 kg.
1.1.6. Kelas F diatas 49 kg s/d 52 kg.
1.1.7. Kelas G diatas 52 kg s/d 55 kg.
1.1.8. Kelas H diatas 55 kg s/d 58 kg.
1.1.9. Kelas I diatas 58 kg s/d 61 kg.
1.1.10. Kelas J diatas 61 kg s/d 64 kg.
1.1.11. Kelas K diatas 64 kg s/d 67 kg.
1.1.12. Kelas L diatas 67 kg s/d 70 kg.
1.1.13. Kelas Bebas diatas 70 kg s/d 79 kg.
1.2. Tanding Putri.
1.2.1. Kelas A 34 kg s/d 37 kg.
1.2.2. Kelas B diatas 37 kg s/d 40 kg.
1.2.3. Kelas C diatas 40 kg s/d 43 kg.
1.2.4. Kelas D diatas 43 kg s/d 46 kg.
1.2.5. Kelas E diatas 46 kg s/d 49 kg.
1.2.6. Kelas F diatas 49 kg s/d 52 kg.
1.2.7. Kelas G diatas 52 kg s/d 55 kg.
1.2.8. Kelas H diatas 55 kg s/d 58 kg.
1.2.9. Kelas I diatas 58 kg s/d 61 kg.
1.2.10. Kelas J diatas 61 kg s/d 64 kg.
1.2.11. Kelas Bebas diatas 64 kg s/d 73 kg.
Demikian seterusnya dengan selisih 3 ( tiga ) kg sebanyak-banyaknya 12 kelas untuk PUTRA dan 10 kelas untuk PUTRI ditambah kelas bebas.
2. TUNGGAL terdiri atas :
2.1. Tunggal Putra.
2.2. Tunggal Putri.
3. GANDA terdiri atas :
3.1. Ganda Putra.
3.2. Ganda Putri.
4. REGU terdiri atas :
4.1. Regu Putra.
4.2. Regu Putri.
Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jenis kelamin.
Pasal 5
Kategori dan Kelas Pertandingan Remaja
Kategori dan kelas pertandingan untuk Remaja :
1. TANDING terdiri atas :
1.1. Tanding Putra.
1.1.1. Kelas A 39 kg s/d 43 kg.
1.1.2. Kelas B diatas 43 kg s/d 47 kg.
1.1.3. Kelas C diatas 47 kg s/d 51 kg.
1.1.4. Kelas D diatas 51 kg s/d 55 kg.
1.1.5. Kelas E diatas 55 kg s/d 59 kg.
1.1.6. Kelas F diatas 59 kg s/d 63 kg.
1.1.7. Kelas G diatas 63 kg s/d 67 kg.
1.1.8. Kelas H diatas 67 kg s/d 71 kg.
1.1.9. Kelas I diatas 71 kg s/d 75 kg.
1.1.10. Kelas J diatas 75 kg s/d 79 kg.
1.1.11. Kelas K diatas 79 kg s/d 83 kg.
1.1.12. Kelas L diatas 83 kg s/d 87 kg.
1.1.13. Kelas Bebas diatas 87 Kg s/d 99 Kg.
1.2. Tanding Putri.
1.1.1. Kelas A 39 kg s/d 43 kg.
1.1.2. Kelas B diatas 43 kg s/d 47 kg.
1.1.3. Kelas C diatas 47 kg s/d 51 kg.
1.1.4. Kelas D diatas 51 kg s/d 55 kg.
1.1.5. Kelas E diatas 55 kg s/d 59 kg.
1.1.6. Kelas F diatas 59 kg s/d 63 kg.
1.1.7. Kelas G diatas 63 kg s/d 67 kg.
1.1.8. Kelas H diatas 67 kg s/d 71 kg.
1.1.9. Kelas I diatas 71 kg s/d 75 kg.
1.1.10. Kelas J diatas 75 kg s/d 79 kg.
1.1.11. Kelas Bebas diatas 79 kg s/d 91 kg.
Demikian seterusnya dengan selisih 4 ( empat ) kg sebanyak-banyaknya 12 kelas untuk PUTRA dan 10 kelas untuk PUTRI ditambah kelas bebas.
2. TUNGGAL terdiri atas :
2.1. Tunggal Putra.
2.2. Tunggal Putri.
3. GANDA terdiri atas :
3.1. Ganda Putra.
3.2. Ganda Putri.
4. REGU terdiri atas :
4.1. Regu Putra.
4.2. Regu Putri.
Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jenis kelamin.
Pasal 6
Kategori dan Kelas Pertandingan Dewasa
Kategori dan kelas pertandingan untuk Dewasa :
1. TANDING terdiri atas :
1.1. Tanding Putra.
1.1.1. Kelas A 45 kg s/d 50 kg.
1.1.2. Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg.
1.1.3. Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg.
1.1.4. Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg.
1.1.5. Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg.
1.1.6. Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg.
1.1.7. Kelas G diatas 75 kg s/d 80 kg.
1.1.8. Kelas H diatas 80 kg s/d 85 kg.
1.1.9. Kelas I diatas 85 kg s/d 90 kg.
1.1.10. Kelas J diatas 90 kg s/d 95 kg.
1.1.11. Kelas Bebas diatas 85 kg.
1.2. Tanding Putri.
1.2.1. Kelas A 45 kg s/d 50 kg.
1.2.2. Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg.
1.2.3. Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg.
1.2.4. Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg.
1.2.5. Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg.
1.2.6. Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg.
1.2.7. Kelas Bebas diatas 65 Kg.
2. TUNGGAL terdiri atas :
2.1. Tunggal Putra.
2.2. Tunggal Putri.
3. GANDA terdiri atas :
3.1. Ganda Putra.
3.2. Ganda Putri.
4. REGU terdiri atas :
4.1. Regu Putra.
4.2. Regu Putri.
Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jenis kelamin.
Pasal 7
Kategori dan Kelas Pertandingan Pendekar
Kategori dan kelas pertandingan untuk Pendekar :
1. TANDING terdiri atas :
1.1. Tanding Putra.
1.1.1. Kelas A 45 kg s/d 50 kg.
1.1.2. Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg.
1.1.3. Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg.
1.1.4. Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg.
1.1.5. Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg.
1.1.6. Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg.
1.1.7. Kelas G diatas 75 kg s/d 80 kg.
1.1.8. Kelas H diatas 80 kg s/d 85 kg.
1.1.9. Kelas I diatas 85 kg s/d 90 kg.
1.1.10. Kelas J diatas 90 kg s/d 95 kg.
1.1.11. Kelas Bebas diatas 85 kg.
1.2. Tanding Putri.
1.2.1. Kelas A 45 kg s/d 50 kg.
1.2.2. Kelas B diatas 50 kg s/d 55 kg.
1.2.3. Kelas C diatas 55 kg s/d 60 kg.
1.2.4. Kelas D diatas 60 kg s/d 65 kg.
1.2.5. Kelas E diatas 65 kg s/d 70 kg.
1.2.6. Kelas F diatas 70 kg s/d 75 kg.
1.2.7. Kelas Bebas diatas 65 Kg.
2. TUNGGAL terdiri atas :
2.1. Tunggal Putra.
2.2. Tunggal Putri.
3. GANDA terdiri atas :
3.1. Ganda Putra.
3.2. Ganda Putri.
4. REGU terdiri atas :
4.1. Regu Putra.
4.2. Regu Putri.
Seluruh Kategori, Tanding, Tunggal, Ganda dan Regu dapat diikuti oleh seorang Pesilat sesuai dengan kelas, golongan dan jenis kelamin.
Pasal 8
Perlengkapan Gelanggang dan Pertandingan
1. Gelanggang. Gelanggang dapat dilantai atau di panggung dan dilapisi matras standar IPSI dengan
ketebalan antara 3 (tiga) cm sampai 5 (lima) cm, permukaan rata dan tidak memantul, boleh ditutup
dengan alas yang tidak licin, berukuran 10 m X 10 m dengan warna dasar hijau terang dan garis
berwarna putih sesuai dengan keperluannya, disediakan oleh Komite Pelaksana dengan penjelasan
sebagai berikut :
1.1. Untuk kategori TANDING mengikuti ketentuan sebagai berikut :
1.1.1. Gelanggang pertandingan terdiri dari :
Bidang gelanggang berbentuk segi empat bujur sangkar dengan ukuran 10 m X 10 m. Bidang
tanding berbentuk lingkaran dalam bidang gelanggang dengan garis tengah 8 m.
1.1.2. Batas gelanggang dan bidang tanding dibuat dengan garis berwarna putih selebar ± 5 cm
kearah dalam.
1.1.3. Pada tengah-tengah bidang tanding dibuat lingkaran dengan garis tengah 3 m, lebar garis 5 cm
berwarna putih sebagai batas pemisah sesaat akan dimulai pertandingan.
1.1.4. Sudut pesilat adalah ruang pada sudut bujur sangkar gelanggang yang berhadapan yang
dibatasi oleh bidang tanding terdiri atas :
a. Sudut berwarna biru yang berada disebelah ujung kanan meja pertandingan;
b. Sudut berwarna merah yang berada diarah diagonal sudut biru;
c. Sudut berwarna putih yaitu kedua sudut lainnya sebagai sudut netral.
1.2. Untuk kategori TUNGGAL, GANDA dan REGU mengikuti ketentuan sebagai berikut :
Gelanggang penampilan untuk ketiga kategori tersebut adalah bidang gelanggang dengan ukuran
10 m X 10m.
2. Perlengkapan gelanggang. Perlengkapan gelanggang yang wajib disediakan oleh Komite Pelaksana terdiri dari :
2.1. Meja dan kursi pertandingan.
2.2. Meja dan kursi Wasit Juri.
2.3. Formulir pertandingan dan alat tulis menulis.
2.4. Jam pertandingan, gong ( alat lainnya yang sejenis ) dan bel.
2.5. Lampu babak atau alat lainnya untuk menentukan babak.
2.6. Lampu isyarat berwarna merah, biru dan kuning untuk memberikan isyarat yang diperlukan sesuai
dengan proses pertandingan yang berlangsung.
2.7. Bendera kecil warna merah dan biru, bertangkai, masing-masing dengan ukuran 30 cm X 30 cm
untuk Juri Tanding dan bendera dengan ukuran yang sama warna kuning untuk Pengamat Waktu.
2.8. Papan informasi catatan waktu peragaan pesilat kategori Tunggal, Ganda dan Regu.
2.9. Tempat Senjata.
2.10. Papan Nilai dan atau Alat system Penilaian Digital atau penilaian secara manual.
2.11. Timbangan.
2.12. Perlengkapan pengeras suara ( sound system ).
2.13. Ember dan gelas plastik, kain pel, kesat / keset kaki.
2.14. Alat perekam suara / gambar, operator dan perlengkapannya ( alat ini tidak merupakan alat bukti
yang sah dalam menentukan kemenangan ).
2.15. Papan nama: Ketua Pertandingan, Dewan Wasit Juri, Sekretaris Pertandingan, Pengamat Waktu,
Dokter Pertandingan, Juri sesuai dengan urutannya ( I s/d V ). Bila diperlukan istilah tersebut dapat
diterjemahkan kedalam bahasa lain yang dituliskan dibagian bawah.
2.16. Perlengkapan lain yang diperlukan.
Antara lain, dalam keadaan tertentu (penonton terlalu ramai dan suara wasit tidak dapat didengar oleh Pesilat) maka Wasit dapat menggunakan pengeras / pembesar suara (Wireless).
BAB II
KETENTUAN BERTANDING
Pasal 9
Kategori TANDING
PENCAK SILAT KATEGORI TANDING
1. Perlengkapan bertanding
1.1. Pakaian.
Pesilat memakai pakaian Pencak Silat model standar warna hitam sabuk putih. Pada waktu
bertanding sabuk putih dilepaskan. Badge badan induk organisasi ( IPSI ) didada sebelah kanan,
Badge Daerah didada sebelah kiri dan nama daerah dibagian punggung. Boleh mencantumkan logo
sponsor posisinya dilengan kanan yang besarnya tidak melebihi badge IPSI Tidak mengenakan /
memakai aksesoris apapun selain pakaian silat.
1.2. Pelindung badan dengan ketentuan sebagai berikut :
1.2.1. Kualitas standard IPSI.
1.2.2. Warna hitam.
1.2.3. Ukuran 5 (lima) macam : Super Extra besar (XXL), Extra Besar (XL) Besar(L), Sedang (M)
dan Kecil (S).
1.2.4. Sabuk / bengkung merah dan biru untuk pesilat sebagai tanda pengenal sudut. Ukuran lebar
10 cm dari bahan yang tidak mudah terlipat.
1.2.5. Satu gelanggang memerlukan setidaknya 5 (lima) pasang pelindung badan dan disediakan oleh
panitia Pelaksana.
1.2.6. Pesilat putra/putri menggunakan pelindung kemaluan dari bahan plastik, yang disediakan oleh
masing-masing pesilat.
1.2.7. Pelindung sendi, tungkai dan lengan diperkenankan satu lapis dengan ketebalannya tidak lebih
dari 1 cm dan terbuat dari bahan yang tidak keras.
1.2.8. Diperbolehkan menggunakan Joint Taping.
1.2.9. Diperbolehkan menggunakan pelindung gigi.
2. Sistem dan Tahapan pertandingan
2.1. Pertandingan menggunakan sistem gugur, kecuali ditentukan lain oleh IPSI.
2.2. Tahapan pertandingan mulai dari penyisihan, seperempat final, semi final dan final tergantung pada
jumlah peserta pertandingan, berlaku untuk semua kelas.
2.3. Setiap kelas diikuti minimal 2 (dua ) peserta.
3. Babak pertandingan dan waktu
3.1. Untuk Usia dini dan Pra Remaja
3.1.1. Pertandingan dilangsungkan dalam 2 (Dua) babak.
3.1.2. Tiap babak terdiri dari 1,5 ( satu setengah ) menit bersih.
3.1.3. Diantara babak diberikan waktu istirahat 1 (satu) menit.
3.1.4. Waktu ketika Wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding.
3.1.5. Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan yang sah, tidak termasuk waktu
bertanding.
3.2. Untuk Remaja dan Dewasa
3.2.1. Pertandingan dilangsungkan dalam 3 ( tiga ) babak.
3.2.2. Tiap babak terdiri atas 2 ( dua ) menit bersih.
3.2.3. Diantara babak diberikan waktu istirahat 1 (satu) menit.
3.2.4. Waktu ketika Wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding.
3.2.5. Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan yang sah, tidak termasuk waktu
bertanding.
3.3. Untuk Pendekar
3.3.1. Pertandingan dilangsungkan dalam 3 ( tiga ) babak.
3.3.2. Tiap babak terdiri atas 1,5 ( satu setengah ) menit bersih.
3.3.3. Diantara babak diberikan waktu istirahat 1 (satu) menit
3.3.4. Waktu ketika Wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding.
3.3.5. Penghitungan terhadap pesilat yang jatuh karena serangan yang sah, tidak termasuk waktu
bertanding.
4. Pendamping pesilat
4.1. Setiap pesilat khusus untuk kategori Tanding, didampingi oleh Pendamping Pesilat sebanyak-
banyaknya 2 (dua) orang dan salah satunya memiliki sertifikat pelatih sesuai dengan tingkat
kejuaraannya.
4.2. Pakaian Pendamping Pesilat adalah pakaian Pencak Silat model standar IPSI warna hitam dengan
badge lambang badan induk didada sebelah kiri, serta diperkenankan memakai badge IPSI di dada
kanan nama daerah dibagian punggung dan mengenakan sabuk / bengkung warna orange lebar 10
(sepuluh) cm.
4.3. Pendamping pesilat hanya diperkenankan memberikan arahan pada waktu jeda istirahat.
4.4. Salah seorang Pendamping Pesilat harus berjenis kelamin sama dengan pesilat yang bertanding.
5. Tata cara pertandingan
5.1. Persiapan dimulainya pertandingan diawali dengan masuknya Wasit dan Juri ke gelanggang dari
sebelah kanan Ketua Pertandingan. Sebelum memasuki gelanggang Wasit Juri memberi hormat dan
melapor tentang akan dimulainya pelaksanaan tugas kepada Ketua Pertandingan.
5.2. Setiap pesilat yang akan bertanding setelah mendapat isyarat dari Wasit, memasuki gelanggang dari
sudut masing-masing, kemudian memberi hormat kepada Wasit dan Ketua Pertandingan,
Selanjutnya pesilat diperbolehkan melakukan rangkaian gerak jurus perguruan 5 (lima) sampai 10
(sepuluh) gerakan kemudian kedua pesilat kembali mengambil tempat di sudut yang telah ditentukan.
5.3. Untuk memulai pertandingan, Wasit memanggil kedua pesilat, seterusnya kedua pesilat berjabatan
tangan dan siap untuk memulai pertandingan.
5.4. Setelah Wasit memeriksa kesiapan semua petugas dengan isyarat tangan, Wasit memberi aba-aba
kepada kedua pesilat untuk memulai pertandingan.
5.5. Pada waktu istirahat antara babak, pesilat harus kembali ke sudut masing-masing. Pendamping Pesilat
melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan pasal 9. ayat 4.3
5.6. Selain Wasit dan kedua pesilat, tidak seorangpun berada dalam gelanggang kecuali atas permintaan
Wasit.
5.7. Setelah babak akhir selesai, kedua pesilat kembali ke sudut masing-masing atau wasit memanggil
kedua pesilat pada saat keputusan pemenang yang akan diumumkan dan pemenang diangkat
tangannya oleh Wasit, dilanjutkan dengan memberi hormat kepada Ketua Pertandingan.
5.8. Selesai pemberian hormat, kedua pesilat saling berjabatan tangan dan meninggalkan gelanggang diikuti
oleh Wasit dan para Juri yang memberi hormat dan melaporkan berakhirnya pelaksanaan tugas
kepada Ketua Pertandingan. Wasit dan Juri setelah melaporkan meninggalkan gelanggang dari
sebelah kiri meja Ketua Pertandingan.
................. bersambung
____________
Terima kasih sahabat blog Persinas ASAD Bali.
Anda telah mengunjungi blog "Persinas ASAD Bali"
Melalui blog Persinas ASAD Bali kita wujudkan warisan budaya pencak silat ini dengan melakukan serangkaian, informasi, motifasi, dukungan, semangat, untuk terus dalam meningkatkan serta menjaga kelestarian warisan budaya asli anak negeri "Pencak Silat".
Dengan adanya blog Persinas ASAD Bali, semoga warisan budaya asli Indonesia ini bisa tersampaikan, kepada sahabat blog Persinas ASAD Bali dimanapun berada, sehingga bisa menjadikan semangat dan motifasi untuk melestarikan warisan budaya dan tentunya semoga mendapatkan kebarokahan dan kemanfaatan sampai akhir jaman.
Dengan adanya blog Persinas ASAD Bali, semoga bisa sebagai Sarana Silaturohim untuk kita semua.
Dengan adanya blog Persinas ASAD Bali, semoga bisa mewujudkan Persaudaraan dan semangat mengembangkan warisan Budaya Anak Negeri "Pencak Silat"